Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Kiat Menuju Shaum Ramadhan Yang Mabrur

Oleh : Drs. H. Ali Anshori, Abd. Salam   Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Baqarah : 183 & 184) Jika kita fahami ayat di atas, bahwa perintah puasa ditujukan kepada orang yang telah ber-iman. Sedangkan iman adalah rohani, maka shaum bukan sekedar mengen-dalikan mulut dari makan dan minum atau faraj (kemaluan) dari pemenuhan biologis, akan tetapi lebih dari

Filosofi Idul Fitri

Seorang   budayawan terkenal Dr Umar Khayam (alm), menyatakan bahwa tradisi Lebaran   merupakan terobosan akulturasi budaya Jawa dan Islam. Kearifan para ulama di Jawa mampu memadukan kedua budaya tersebut demi kerukunan dan kesejahteraan masyarakat. Akhirnya tradisi Lebaran itu meluas ke seluruh wilayah Indonesia, dan melibatkan penduduk dari berbagai pemeluk agama. Untuk mengetahui akulturasi kedua budaya tersebut, kita cermati dulu profil budaya Islam secara global. Di negara-negara Islam di Timur Tengah dan Asia (selain Indonesia), sehabis umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri tidak ada tradisi berjabatan tangan secara massal untuk saling memaafkan. Yang ada hanyalah beberapa orang secara sporadis berjabatan tangan sebagai tanda keakraban. Menurut tuntunan ajaran Islam, saling memaafkan itu tidak ditetapkan waktunya setelah umat Islam menyelesaikan ibadah puasa Ramadan, melainkan kapan saja setelah seseorang merasa berbuat salah kepada orang lain, maka dia harus segera min

Asy Syaakiriin Interaktif Bersama M. Syafi'i Antonio dan M. Anwar Sani

Profil Singkat Dr. Muhammad Syafii Antonio, MSc Saya lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 12 mei 1967. Nama asli saya Nio Cwan Chung. Saya adalah WNI keturunan Tionghoa. Sejak kecil saya mengenal dan menganut ajaran Konghucu, karena ayah saya seorang pendeta Konghucu. Selain mengenal ajaran Konghucu, saya juga mengenal ajaran Islam melalui pergaulan di lingkungan rumah dan sekolah. Saya sering memperhatikan cara-cara ibadah orang-orang muslim. Kerena terlalu sering memperhatikan tanpa sadar saya diam-diam suka melakukan shalat. Kegiatan ibadah orang lain ini saya lakukan walaupun saya belum mengikrarkan diri menjadi seorang muslim. - Doktor Banking &   Micro Finan ce, University of  Melbourne, 2004 - Master of Economic,   International Islamic University, Malayasia, 1992 - Sarjana Syariah, University of Jordan, 1990 -  Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada   Bank Indonesia - Dewan Komisaris Bank Syariah Mega   Indonesia - Dewan Syariah BSM - Dewan Syariah